Masih tergambar begitu jelas sebuah kenangan yang selalu membayangi dan membuat derai air mata mengalir tanpa kompromi
Seperti apa seharusnya bisa memaafkan itu?
Masih tergambar begitu jelas
sebuah kenangan yang selalu membayangi
dan membuat derai air mata mengalir
tanpa kompromi
Entah?
suara itu terngiang – ngiang
diantara butiran sebuah harapan yang ingin menghapus asa
Seperti apa seharusnya harus memaafkanmu?
Ingin rasanya menjadi orang yang baik tidak munafik
Tapi sakitnya hati
telah meracuni seluruh bagian tubuh
sehingga begitu susah untukku bernafas
dan mengembalikan senyum ceria itu
Sekarang
sepertinya hanya tampak warna kelabu
yang membuat pelangi tak bisa menjadi indah dipandang
Kemana dirimu yang begitu kukagumi?
Kemana langkahmu yang telah terhapus oleh ombak itu?
Kemana suaramu yang biasa kau lantunkan tanpa sebab telah lenyap?
Aku yang ingin membencimu rasanya telah merindukan sebuah nasehat
Aku yang membencimu tetap berusaha memanggil namamu
Tapi aku tak bisa mengijinkanmu bahagia
Aku tak bisa membiarkanmu melangkah tanpa aku
Aku tak bisa menjadikan mimpiku untuk bersamamu
Kemanakah jiwaku saat ini?
Apakah kau mencarinya?
Apakah kau telah merindukanku kembali?
Sepertinya hanya asa yang mampu merangkulku
Sepertinya hanya asa yang terlihat tampak begitu nyata
Sepertinya hanya asa yang selalu ingin tampak dan terasa
Sepertinya hanya asa yang telah lekat menjadi jejak
Sepertinya hanya asa yang menjadikan hidupku jauh lebih baik
Beginilah caraku meminta maaf padamu
Aku ingin hidup dengan nafasku tanpa merindukanmu lagi
Aku hanya ingin melanjutkan hidup yang telah kusia-siakan karenamu
Aku hanya berusaha membawa diriku tanpa bersandar di bahumu
Aku adalah kelemahanku
Aku adalah kekuranganku
Aku adalah semua mimpi yang telah ku tunda
Dan seharusnya kamu melihatku sekarang
Aku telah menjadi diriku yang baru
Yang selalu berusaha untuk memaafkanmu
Kebon Jeruk, 21 - 06 - 2016
Thewagia
COMMENTS