Dengar aku, Kak!

Kakak, Seperti apa seharusnya aku memanggilmu? Seperti apa rasanya manja menjadi seorang adik? Seperti apa kau akan mengenalku?

Kakak, seandainya kau hidup hingga bertumbuh dewasa, apakan sama perlakuan orang – orang ini terhadapku?
Kakak, seandainya sampai detik ini kau masih bernyawa, apakah akan sama rasa khawatirku menjalani hidup ini?
Kakak, seandainya kau masih bernafas, apakan aku semua tawaku lebih bermakna?
Kakak, seandainya kau hidup seperti ak yang sekarang ini, apakah tangisanku akan beda?

Kakak, seandainya waktu bisa diputar aku ingin sisa hidupku terbagi denganmu

Kakak,
Seperti apa seharusnya aku memanggilmu?
Seperti apa rasanya manja menjadi seorang adik?
Seperti apa kau akan mengenalku?
Seperti apa kau akan menasehatiku?
Seperti apa kau akan menghadapi sikapku?

Kak,
Adikmu merindukan pelukanmu
Adikmu ingin bercerita tentang kisahnya kepadamu
Adikmu ingin mendengar semua celotehmu
Adikmu benar – benar ingin bertemu denganmu

Kak,
Seperti apa senyummu sekarang?
Seperti apa suaramu sekarang?
Seperti apa tingkahmu sekarang?

Kakak, kau laki-lakiku
Kakak, aku seharusnya menjadi pahlawan diantara keluarga kita
kakak, seharusnya kau yang menjadi kebanggaan

Aku yang sekarang ini tak bisa melukiskan wajahmu
Tak sanggup melukiskan senyum diantara pipimu
Tak sanggup melukiskan dirimu

Kakak, datanglah pada mimpiku!
Datanglah menemaniku sejenak dalam khayalku!
Datannglah mendengar keluhku diantara dunia yang telah membuatku memeluk asa!

Inilah adikmu, adikmu yang hanya mampu berkeluh kesah
Adikmu yang serasa seakan menyerah
Adikmu yang ingin merasakan dekapan tanganmu

Aku dan adik-adikmu yang selalu merindukanmu
Tapi hanya bisa mendekapmu melalui kisah yang hanya sebatas kata

Untuk  Kakak Tercinta 
Vigi Prasetya / 29021992

Kebon Jeruk, 26 - 06 - 2016

-thewagia