Catatan Penantian (Penganten Baru)

Sebagai pasangan suami istri yang masih embrio tentu kami memiliki banyak sekali harapan dan keinginan





Bahagia?

Ya, itu sudah pasti dirasakan oleh setiap pasangan yang kemudian dipersatukan di pelaminan. Terlebih pasangan itu memiliki perasaan sama-sama ingin dipersatukan dalam sebuah ikatan suci nan sakral. Bahkah, aku mau bilang sangat bahagia. Tapi ingat hal yang terlalu berlebihan itu hanya akan menibulkan sesuatu yang menyakitkan hati pada saatnya #upss. Semoga yang menyakitkan hati menjadi pelajaran yang berharga dan membuat diri lebih baik. Aamiin.

Dan sebenarnya sampai saat menulis artikel ini kebahagiaan itu masih melekat dalam hati. Semoga kalian yang baca ikut tersenyum! Sehingga terbagi deh kebahagianku :D

Semoga tulisan ini ditunggu sama kalian ya! Sebuah catatan seorang Penganten Baru. Hehehe... Tolong yang belum kesampaian jangan baper dulu! Tetep didoain siapapun disana yang sudah ada niatan baik menuju pelaminan sesegara ter-aamiini doanya. :)


Bertemu Jodoh



Tepat pada tanggal 11 Juni 2016 komunitas Blogger Jakarta yang kala itu masih menjadi embrio mencoba mengumpulkan para anggotanya di salah satu pusat keramaian di Jakarta, yaitu Kota Tua.

Menjadi salah seorang yang ingin bergabung dengan komunitas, akhirnya keputusan menghadiri perkumpulan perdana Blogger Jakarta itupun menghasilkan sebuah pertemuan perdana pula antara thewagia dengan Mas Muchol Huda.
Siapa yang bakalan menyangka momen peresmian komunitas Blogger Jakarta bakalan menjadi saksi perjalanan kami hingga ke pelaminan?

Setelah pertemuan itu, ternyata komunikasi kami makin bagus. Melalui chat WA, pemilik pesandunia.com itu mencoba menjalin keakraban secara pribadi. Selang sebulan lebih, tepatnya di Kota Tua lagi, Mas Huda mengajak ketemu dan kamipun memiliki kesempatan berkomunikasi langsung kurang lebih setengah hari. Aku ingat hari itu tepat di hari terakhir bulan juli 2016. Dan hari itupun kami sepakat untuk pacaran.

Mengetahui hubungan yang kami jalin, kedua orang tua kami tidak tinggal diam. Kami banyak dinasehati dengan hal-hal positif untuk kebaikan kami berdua. Bukan sebuah larangan, melainkan do'a dukungan dan sebuah restu kepada hubungan yang lebih serius.


Menuju Pelaminan

Sebuah proses harus kami lewati menuju sebuah ikatan suci yang disebut dengan pernikahan ini. Sebelum tanggal pernikahan kami ditetapkan. Sebuah tradisi keluarga terlaksana. Yakni pertemuan antar orang tua. Diskusi kecilpun terjadi. Dan setelah beberapa hari kemudian ditetapkanlah hari dan tanggal pernikahan kami.

Menurut kalender jawa, hari pernikahan kami jatuh pada hari Minggu dengan pasaran Pon tepat pada tanggal 4 bulan Bada' Mulud. Hari tersebut tepat pada 24 Desember 2017 pada kalender masehi.

5 bulan perjalanan menuju pelaminan itu merupakan perjalanan yang sangat luar biasa (ini sih lebay :D). Jika orang bilang, seseorang yang akan menikah biasanya cobaannya berat. Yaps, mungkin hal tersebut ada benarnya. Tapi setiap perjalanan hidup memang mengandung masalah dan masalah yang pada akhirnya harus kita selesaikan, bukan?

Jadi ingat salah seorang sahabat yang datang ke acara pernikahan kami dan bertanya. Vita adalah panggilannya.  "Chik (emang biasanya manggil dengan sebutan Uchik), gimana cobaannya menuju hari ini? Berat?", pertanyaan itu diucapkannya sembari tersenyum dan meringis setelahnya. " Kalau aku, cobaan sebelum nikah itu berat memang. Tapi, ternyata itu belum ada apa-apanya dengan cobaan setelah menikah", kata Vita setelah itu ketawa ngakak. Deg-degan sih dengernya. Tapi "Bismillah" aja semua ada jalannya, selagi mendapat doa dan restu orang tua.

Menuju hari pernikahan itu, hubungan kami diwarnai dengan tangis, amarah, dan juga senyuman. Beberapa kali kami berhadapan dengan ego masing-masing. Sempet waktu itu pada akhir-akhir bulan juni, Mas Huda minta putus karena kesalahpahaman diantara kami. Tapi kemudian hal itu mereda. Dan kami masih juga diuji dengan badai konflik hati hingga kurang lebih 3 bulan menuju hari pernikahan kami.


Sosok Seorang Muchol Huda

Bagi thewagia, Mas Huda adalah seorang laki-laki yang bisa menepati janjinya. Dengan ridho-Nya, janji beliau mempersunting seorang wanita yang banyak kekurangan inipun terwujud di tahun 2017, meskipun bertepatan pada hari-harindiujung penghabisan tahun.

Sebenarnya Mas Huda gak pernah menjanjikan apapun. Semua berjalan tanpa terduga, dari restubdan dukungan sepenuhnya dari keluarga, hubungan yang terjalin diantara kami mungkin tidak akan seperti sekarang.

Mas Huda sendiri seorang yang tidak banyak menuntut, berusaha menerima apapun keputusan yang telah aku ambil. Seorang yang sangat mudah memaaafkan dan menghibur hati. Pemikirannya selalu jauh ke depan, bahkan yang belum terfikir olehku. Meskipun kadang agak ceroboh, tapi beliau bisa "legowo" dengan keadaan. Selalu memiliki cara untuk meredakan ego dan amarahku.

Ingin aku bercerita sedikit tentang website pesandunia.com yang kami kelola bersama. Ide membuat web tersebut mungkin sudah lama beliau pikirkan, tapi web itu baru kami realisasikan bersama pada pertengahan agustus 2016. Yaps, salah satu aset perjalanan "cinta" kami pada dunia blogging. Melalui pesandunia.com (PD) kami sama-sama belajar mengembangkan situs tersebut. Alhamdullillah sampai sekarang situs tersebut sudah menghasilkan walaupun tidak banyak.

Mungkin jika kalian memiki sebuah situs yang kalian garap bareng pasangan bisa tuliskan saja di kolom komentar ya! Nanti pasti bakalan dikunjungi. :)


Menjadi Penganten Jawa 




Menjadi seorang asli jawa, sudah semestinya tetap mempertahankan dan melestarikan adat dan budaya jawa yang merupakan warisan dari leluhur. Terlebih kami sama-sama berasal dari jawa hanya saja Mas Huda asal Pekalongan, Jawa Tengah semetara aku asli Arema alias Arek Malang, Jawa Timur. Karena sama-sama orang jawa jadilah kami penganten jawa.

Yaps, keluargaku baik ibu dan bapak sama sama kental jawa, sehingga segala persiapan menuju hari pernikahan kami banyak sekali acara adat yang kami jalani.

Berada di kawasan lereng gunung, adat jawa di daerahku sedikit berbeda. Karena segalanya mesti atas restu saudara tertua dari keluargaku. Bagi orang jawa momen pernikahan bukalah ajang pamer melainkan waktu dimana keluarga besar dari yang sering kita kunjungi sampai yang belum pernah berjumpa berkumpul bertatap muka dan kemudian saling lebih merekatkan jalinan keluarga itu sendiri.

Dalam acara pernikahan penganten jawa ini persiapannya lebih dari 2 bulan. Beruntung berada di kampung yang masyarakatnya guyup dan rukun. Sehingga persiapan yang begitu ribet dan membutuhkan banyak tenaga menjadi ringan karena semangat gotong royong warga.

Dalam adat jawa, keberadaan leluhur yang telah meninggal dunia masih sangat dihargai. Satu minggu sebelum acara, sekeluarga datang mengunjungi makam leluhur dan mendoakan mereka serta mengenang keberadaan mereka ketika masih hidup. Bagaimanapun seperti kakek dan nenek yang telah meninggal sudah tidak berkumpul dengan sanak keluarga lain. Sehingga satu-satu cara mengingat mereka adalah dengan berdoa.

Selain itu, banyak sekali adat yang wajib dipenuhi untuk sebuah pernikahan jawa. Dari menyiapkan jatah bumi, kembar mayang yang membutuhkan janur kuning, dan hal-hal lain yang telah menjadi adat istiadat kampung. Kelihatannya ribet banget, tapi sebetulnya setelah proses berjalan semuanya terlihat simpel dan biasa saja.


Adat Temu Manten

Pada hari H, pagi sekitar jam 9 prosesi akad nikah berlangsung dengan lancar. Dengan sekali ucap, akhirnya sah..sah..sah.. kami menjadi pasangan suami istri resmi dan legal baik secara agama maupun negara. #cmiww

Tapi dalam adat jawa, ada satu prosesi sakral bertajuk "temu manten". Acara ini berlangsung sekitar pukul 2 siang. Prosesinya adalah ritual mempertemukan penganten pria dan wanita dengan diiringi masing-masing dua pagar bagus dan pagar ayu. Masing-masing pagar ayu dan pagar bagus ini membawa kembar mayang yang telah dirangkai cantik berikut dengan bentuk bunga dan hewan sesuai filosofinya.

Dalam ritual ini penganten pria wajib menginjak sebuah telor lalu setelahnya penganten wanitapun membasuh kedua kaki penganten pria. Setelah itu, iringi kedua orang tua dari mempelai wanita, pengantenpun digiring menuju " kwade" sebuah istilah untuk tempat dimana kedua mempelai akan duduk bersanding, yakni kursi pelaminan. Disana ada prosesi "sungkeman" dan pembacaan doa lagi serta dilanjut dengan foto bersama.

Pernikahan ini telah menyatukan dua keluarga yang sebelumnya bukan siapa-siapa sekarang memiliki hubungan lebih dekat. Dua keluarga yang akhirnya bertambah jumlahnya. Hal tersebut adalah anugrah yang sangat indah dan penuh dengan rasa syukur dari Allah SWT.

Untuk Bapak, Ibu, Mae, Pae, terima kasih atas cinta kalian kepada kami. Buat adik tersayang Ratna, Rifal, Obi, Ila, Rehan, dan Ifa terima kasih sudah menerima kami dengan baik.

Siapapun kita pastilah mengaharap kebahagiaan itu selalu bersama kita setiap waktu, dimanapun dan kapanpun. Sebagai pasangan suami istri yang masih embrio tentu kami memiliki banyak sekali harapan dan keinginan. Seperti doa-doa yang telah keluaraga, saudara, sahabat dan semua kawan kami berikan yakni keturunan. Bahkan Mas Huda sendiri telah menyiapkan beberapa nama untuk anak kami kelak.

Btw, mau ngucapin juga thanks full supportnya dari sahabat-sahabat Blogger, terutama sahabat-sahabat Blogger Jakarta, Blogger Gunung Arjuno dan Malang Citizen. Semoga semuanya saling menginspirasi dan terus menulis konten positif. 


COMMENTS

BLOGGER: 15
Loading...
Name

21 April,1,Air Terjun,2,Artikel,36,Cerita Pendek,2,Cerpen,2,Curhat,36,Desain,17,Film,2,Film keren,1,Game Of Thrones,1,GOT,1,Hiburan,8,Ilustrasi,16,Indonesia,2,Kartini,1,Kisah Cinta,1,Kisah romantis,1,Lombok,1,Lukisan Termahal,2,NTT,1,Opini,16,Pahlawan,2,Pelopor,2,Pelukis,2,Perempuan,1,Peringatan hari Kartini,1,Sahabat,4,Sastra,19,Sejarah,1,Serial Fantasi,1,Sketsa,3,Slider,2,Teknologi,4,theWagia,63,Vector,11,Wagia Blog,1,
ltr
item
theWagia: Catatan Penantian (Penganten Baru)
Catatan Penantian (Penganten Baru)
Sebagai pasangan suami istri yang masih embrio tentu kami memiliki banyak sekali harapan dan keinginan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOJM3rsxBNTqXdf6aYvgwutUDt0f2kMim_3Z0QbifKi1-UOQmDT_o6R4orWD4Di8iJjNE6N7MhZu8HYgdABsIt3y-Ji5uWUK8QEWAbipoByTvX5AA-5Pes6pMCDgCD8r4ha_GCStBbOMk/%20cursor:%20pointer;
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpGPHRW6Ym5ZC_saYCdORarS0eyAVAlbgzC2GnMWri6IDpcIrC7wbwIzvBHqwMLF3SWDQZCO5emS16rMs4293Tna8XwC6rTTg1XmDPQ3yCd26Qx2iQIEcAuL5OQ1xyXYkhr56OBM5N-w/s72-c/LRM_EXPORT_20171222_152650.jpg
theWagia
https://thewagia.blogspot.com/2018/01/cacatan-penantian-penganten-baru.html
https://thewagia.blogspot.com/
http://thewagia.blogspot.com/
http://thewagia.blogspot.com/2018/01/cacatan-penantian-penganten-baru.html
true
1103063318436841508
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy